Breaking News

Kemenkes Terbitkan SE Waspada Covid-19, Kasus di Indonesia Menurun Meski Naik di Asia

KABARBAIK.NEWS, -Jakarta, 1 Juni 2025 – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) resmi mengeluarkan Surat Edaran (SE) sebagai langkah peningkatan kewaspadaan terhadap Covid-19 menyusul lonjakan kasus di sejumlah negara Asia. Meski kasus di Indonesia saat ini menunjukkan tren penurunan, kewaspadaan tetap diperlukan guna mencegah potensi penyebaran varian baru virus tersebut.

Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes, Murti Utami, menyampaikan bahwa sejak memasuki minggu ke-12 tahun 2025, beberapa negara di kawasan Asia mengalami peningkatan kasus Covid-19.

“Varian dominan yang menyebar di Thailand adalah XEC dan JN.1. Di Singapura terdeteksi LF.7 dan NB.1.8 (turunan JN.1), di Hongkong JN.1, sementara di Malaysia varian XEC yang merupakan turunan JN.1 juga menjadi yang paling banyak ditemukan,” ujar Murti dalam keterangan tertulisnya, Minggu (1/6).

Meski varian-varian tersebut menyebar luas, Murti menekankan bahwa tingkat transmisi dan angka kematian akibat infeksi virus masih relatif rendah.

Sementara itu, situasi Covid-19 di Indonesia justru menunjukkan tren positif. Pada minggu ke-20 tahun 2025, kasus konfirmasi mingguan turun drastis dari 28 kasus pada minggu ke-19 menjadi hanya 3 kasus. Angka positivity rate nasional pun tercatat sebesar 0,59 persen. Varian yang paling dominan ditemukan di Indonesia saat ini adalah MB.1.1.

Sebagai bentuk antisipasi, Kemenkes meminta seluruh unit layanan kesehatan serta para pemangku kepentingan untuk mengambil langkah-langkah kewaspadaan. Beberapa imbauan penting yang disampaikan antara lain:

Memantau perkembangan informasi global terkait Covid-19 melalui kanal resmi pemerintah dan WHO.

Meningkatkan pemantauan kasus ILI (Influenza Like Illness), SARI (Severe Acute Respiratory Infection), Pneumonia, dan Covid-19 melalui pelaporan rutin ke Sistem Kewaspadaan Dini dan Respons (SKDR).

Menggalakkan kembali promosi gaya hidup sehat seperti PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat), cuci tangan pakai sabun (CTPS) atau penggunaan hand sanitizer.

Penggunaan masker, terutama bagi masyarakat yang sedang sakit atau berada di tempat keramaian.

Segera mengakses fasilitas kesehatan apabila mengalami gejala infeksi saluran pernapasan, terutama jika memiliki riwayat kontak dengan faktor risiko.

Murti juga menekankan pentingnya deteksi dini dan penanganan kasus yang cepat serta sesuai dengan ketentuan yang berlaku untuk menghindari potensi penyebaran wabah secara lebih luas.

“Kewaspadaan dan langkah pencegahan tetap menjadi kunci utama, meskipun situasi di Indonesia saat ini terkendali,” pungkasnya.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *